by Loveable
2 Likes
Cameyla Atwood adalah gadis kikuk yang memiliki satu teman. Walau otaknya secemerlang Einsten, kehidupan sosialnya sama sekali tidak bisa masuk dalam kategori hebat. Ia kerap menjadi bahan penindasan dari teman-teman satu angkatan, senior, bahkan kakanya. Namun ia tidak pernah melawan. Ia tidak apa diperlakukan begitu selama bisa mengejar segala tujuan hidupnya, yaitu kuliah di Universitas Harvard dan menjadi peneliti.
Kehidupan Cameyla mendadak berubah ketika ia datang ke acara premiere film bergengsi di Amerika. Siapa sangka ia adalah bagian dari keluarga Atwood yang terkenal. Semua terkejut saat mengetahui fakta aktor Gary Atwood dan model Juliana Anderson memiliki anak selain Carter Atwood dan Carla Atwood. Terlebih, Carter, Carla, dan Cameyla berada dalam satu sekolah yang sama dengan status sosial yang jelas-jelas bertolak belakang.
Loveable
Aku, anak bungsu dari keluarga yang kata orang perfect banget. Tapi, siapa sangka ternyata seorang model cantik dan aktor ganteng bisa memiliki seorang anak yang tidak mewariskan apa-apa.
Dave memang yang terhebat kalau menangani fans. Dia yang paling ramah dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahnya sejak acara meet and greet ini dimulai.
“Iya. Biarkan aku membuatmu jatuh hati padaku selama tur ini berlangsung. Hanya selama tur ini. Jika setelah tur nanti ternyata perasaanku padamu tidak berbalas, maka aku bakal mundur teratur.
Beberapa kru yang bertugas menatapku, mereka pasti tidak menyangka seorang Cameyla bisa membentak manager dan temannya sendiri. Lagian siapa suruh mereka bertindak semau mereka.
“Ya Tuhan, Ane. Harus aku jelasin berapa kali sih? Aku dan Dave tidak pernah berhubungan lebih dari teman. Garis bawahi bagian ‘tidak pernah’, oke? Media aja yang terlalu membesar-besarkan hubungan kami.
Mendadak aku langsung mengerti apa yang dimaksud Carter. Di premiere banyak wartawan. Kalau aku datang ke sana, fotoku langsung tersebar di media dan internet. Identitasku bakal terbongkar.
Aku benar-benar nervous sekarang. Berkali-kali aku menelan ludah dan jantungku berpacu cepat. Tentu saja mereka tahu. Aku memang benar-benar mencolok di acara premiere ayahku.
Aku menatapnya tidak percaya. Tapi mulutku hanya membuka lalu menutup lagi. Ingin berbicara tapi tidak ada kata yang keluar dari mulutku. Speechless, bahasa gaulnya.
Ia memutar lagu Dear God. Ketika bait pertama lagu, kami berdua langsung hanyut ke dalam lagu. Bahkan, entah aku yang mengkhayal atau tidak, setiap di bagian chorus, Haris menatapku sendu.
Andrea meregangkan pelukannya lalu menatapku dengan air matanya yang masih menetes. “Cam, gue seriusan kangen lo tau gak. Gue minta maaf ya kalo gue jahat ke lo selama ini.
Harapanku satu-satunya untuk hari ini, dia mendadak muncul, aku bisa meminta maaf sekaligus mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, lalu kami mengucapkan selamat tinggal.
Aku teringat beberapa hari yang lalu, Mr. Connor menyebutkan bahwa keponakannya satu sekolah denganku. Jadi ... maksudnya itu Hunter?
Dave mengerem mobilnya, hendak mengetes apakah benar mobil di belakang kami mengikuti. Siapa sangka mobil itu juga ikut melakukan hal yang sama.
♦ Recommendation ♦